Modifikasi cb125, maunya muda terus!
ManiakMotor – Retro bukan berarti komat-kamit ucap mantara jadi antik. Tetapi kata ini identik menolak keriput. Ogah tua akibat dimakan usia seperti Honda CB125 lansiran ’74 yang tidak ada tuanya. Segar beibeh. Tahun kelahirannya disesuaikan dengan jalur modif yang disebut café racer.
Sekali lagi yes, berarti sudah ada. Iya, hanya mengabarkan, ini ubahan dari rumah
modifikasi Uprising. Rumah seni memermak motor yang digawangi Ariadi
Purnomo. Uprising coba hadirkan besutan bernuansa balap klasik. Bukan
karena Adi - panggilan akrabnya - sudah berumur, “Model motor balap jadul sangat unik pada zaman sekarang,” kata Adi dari tempat pedepokannya di Jakarta Selatan.
Model dan bentuk balap full fairing tempo dulu sudah bagus, hanya kemasannya dibuat lebih rapi, lagi. Detail modifikasi jadi yang utama. Setiap potongan modifikasi dilakukan dengan hati-hati nan tiliti. Bukan asalan...
CB125
ini seperti pakai operasi plastik. Keriputnya hilang. Tapi, tetap
hati-hati, ini bukan motor balap benaran. Cuma dipakai wara-wiri hari
libur, selebihnya gaya doang. Namun perilaku customized harus tetap total seperti balap. Tangki custom panjang plus buntut tawon kecil yang jadi genre café racer.
Modif bukan harus potong sana dan sini, rangka tanpa sikit pun kena gerinda atau las. Cukup memainkan fairing custom pelat galvanis 0,8 mm. Patron baju motor ini disesuaikan dengan mesin dan bentuk keseluruhan CB125.
Coba kasih jempol soal detilnya. Seperti teromol roda depan dan belakang CB200. Drum rem motor itu diameternya lebih besar. Plus lapisan krom yang bikin aksen motor kian klasik dan mewah. Sepatbor depan bikinan juga dilapisi krom yang cocok dengan waran cerah sekujur tubuhnya.
Ups, yang pasti motor ini gak bisa diajak jalan malam. Lampu depan ditanggalkan dan diganti nomor kebanggaan dari Uprising. Nekat nite riding ya bawa senter deh, bukan lilin. Namanya juga yang tua-tua mau muda. Adib