Mahasiswa Indonesia Garap Mobil Bertenaga Listrik dan Hidrogen
Dutanews – Jakarta, perkembangan yang menarik dari peserta Indonesia pada Shell Eco-Marathon (SEM) tahun ini, bukan hanya jumlah peserta yang bertambah (baik tim maupun perguruan tinggi), juga sumber energi yang digunakan. Tahun ini, sudah ada tim yang menggunakan mobil listrik dan sel bahan bakar (fuel cell) atau lebih dikenal dengan hidrogen
Tahun lalu, berdasarkan energi, tim mahasiswa hanya mengandalkan
bensin dan Fatty Acid Methyl Ester (FAME) 100 persen - semacam
biodiesel - dan menang untuk kategori UrbanConcept.
ITB dan UI
Dua tim dari Indonesia yang membuat mobil listrik adalah Cikal dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Arjuna dari Universitas Indonesia (UI). Kedua perguruan tinggi terkenal di Indonesia tersebut menggunakan mobil listrik plug-in. Alasan ITB, memilih mobil tersebut, karena kendaraan listrik akan kunci masa depan transportasi.
Dua tim dari Indonesia yang membuat mobil listrik adalah Cikal dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Arjuna dari Universitas Indonesia (UI). Kedua perguruan tinggi terkenal di Indonesia tersebut menggunakan mobil listrik plug-in. Alasan ITB, memilih mobil tersebut, karena kendaraan listrik akan kunci masa depan transportasi.
"Cakrawala adalah mobil listrik pertama kami.Kami mendesain dan
membangunnya sendiri dengan bimbingan para dosen. Diharapkan akan
menjadi yang terbaik di kategori UrbanConcept e-mobility," jelas Purwindro Tjokrodipo, manajer tim Cikal Electric.
Tim Arjuna dari UI, menggunakan mobil listrik untuk dilombakan pada
kategori Prototipe. "Kami terdorong mengembangkan sumber energi baru
untuk transportasi masa depan," ungkap Dimas Aji, tim manajer Arjuna.
Mobil listrik UI diberi nama Keris V.4, ditargetkan konsumsi energinya
350 km/kWh.
Tim baru
Sementara itu, Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung yang merupakan peserta baru, mengandalkan kendaraan UrbanConcept berbahanbakar bensin yang diberi nama Kanayakan.
Peserta baru lainnya dalah tim Horas dari Universitas Sumatera Utara (USU). "Ini pertama kali USU berpartisipasi pada SEM Asia, Target kami, lulus inspeksi teknis dan keselamatan agar bisa bertanding di sirkuit. Kami yakin, mesin USU, siap muncul di Sepang," jelas Munawir Siregar dari tim Horas yang ikut pada kategori UrbanConcept berbahanbakar bensin.
Sementara itu, Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung yang merupakan peserta baru, mengandalkan kendaraan UrbanConcept berbahanbakar bensin yang diberi nama Kanayakan.
Peserta baru lainnya dalah tim Horas dari Universitas Sumatera Utara (USU). "Ini pertama kali USU berpartisipasi pada SEM Asia, Target kami, lulus inspeksi teknis dan keselamatan agar bisa bertanding di sirkuit. Kami yakin, mesin USU, siap muncul di Sepang," jelas Munawir Siregar dari tim Horas yang ikut pada kategori UrbanConcept berbahanbakar bensin.
Sumber : http://otomotif.kompas.com/read/2012/06/19/2726/Mahasiswa.Indonesia.Garap.Mobil.Bertenaga.Listrik.dan.Hidrogen